kisah singkat belum berjudul

Akhirnya acara yang ditunggu tunggu oleh semua karyawanpun tiba. Semua orang di perusahaan sudah tidak sabar menunggu hari ini karena acara ini sudah direncanakan sejak 3 bulan lalu. Maklum perusahaan tempat gue bekerja merupakan perusahaan yang baru berdiri satu tahun lamanya. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang ekspor, perusahaan ini dapat dibilang berkembang dengan bagus terbukti dengan profit 20% yang sudah kita dapat selama setahun berdiri.

Gue yang baru bekerja disini selama 6 bulan jadi ngerasa bersemangat juga karena hari ini hari dimana gue bisa ketemu banyak orang dari mulai karyawan hingga semua investor. Gue dateng jam 11.30 am berangkat dengan santai dan tanpa beban dari rumah. Masuk ke areal hotel seperti biasa selalu ada security yang memeriksa jok motor setiap karyawan di bagian entrance parkir di basemen. Kami para karyawan dan tamu hotel memarkir kendaraan masing masing di basement. Security selalu memeriksa semua jok kendaraan yang masuk dan keluar hotel. Kadang gue suka kesel kalau gue hampir terlambat dan mesti nunggu antrian pemeriksaan jok yang panjang di entrance. Gue suka mikir itu gak berguna karena sebenarnya mereka cuman buka jok, pura pura usak asik jok motor dan selesai.

Sesudah memarkir motoe, gue seperti biasa berjalan menuju finger print machine. Gue udah dandan lumayan lengkap hari itu. Sebelum sampai di finger print machine yang berjarak 10 meter lagi, gue ketemu edy. Dia seorang butler. "VI" katanya seperti biasa sambil senyum. Gue suka banget ngeliat dia senyum. Manis. Orangnya biasa kalau diliat. Tapi semakin gue ngomong sama dia, semakin gue mikir kalo dia manis. Senyumnya.. yah senyumnya merupakan hal favorite gue dari dia.

"Hi.." kata gue sambil senyum

"Kerja dev? Kan minggu sekarang?"

"Iya kerja. Ini gue ikut ngurusin party bentar. Maklum lah gue kan karyawan loyal nan rajin kebanggan semua bos"

"Iya iya iyaaaa.. tau tau gue lo kebanggan bos bos bule entu haha. Eh dev, bedakan lo gak rata. Liat tu ada bedak di muka lo"

Gue tiba tiba malu sambil megangin muka gue berjalan menuju finger print machine.

"Itu lo dev, masih" katanya sambil mendekat dan mengusap kelopak mata kanan gue. Kejadiannya sekitar 20 detik. Dia usap usap kelopak mata gue sambil kita berdiri berhadapan dan gue ngeliatin dia yang ngusap kelopak mata gue sambil senyum.

"Udah" katanya

"Itu bukan bedak. Itu namanya eye shadow, emang tempatnya di kelopak mata dan mesti keliatan kayak gitu" kata gue sambil punvh in di mesin.

"Oh ya? Sebenernya biar bisa megang mukamu aja sih" katanya sambil ketawa lembut

"Hahh dasar. Oke deh see you"

"See you dev"

Gue pun masuk ke office. Dan berpisah dengan dia di halway.

Sekitar jam 4 sore, gue masih sibuk ngurusin pakaian yang harus dibeli orang orang yang datang ke party dengan menggunakan singlet. Dresscode kita jari itu "no singlet or alcohol branded clothing". Harga kaos yang kita jual seharga 100.000

Saat gue sedang menulis tiba tiba ada yang manggil gue dari entrance dekat security check yang biasa memeriksa jok motor karyawan

"HI" kata gue sambil senyum sumringah

" Gue duluan ya" katanya. Waktu itu gue liat dia naik motor modif sejenis motor Jamie dan dia keliatan cool banget dimata gue.

Gue enggak tau apakah itu mptor dia ato tidak karena kemarinnya gue ketemu dia dijalan dan dia naik motor butut banget. Motor supra 125 yang jalannya sudah serasa tidak akan mampu membawa si pengendara ke tempat tujuan dengan selamat tanpa pergi ke bengkel. Motornya berwarna hitam dan kelihatan kotor seperti motor yang sudah lama tak mendapatkan sentuhan air. Emangnya motor penting? Yah bagi gue kendaraan yang dibawa kecengan gue mesti keren.

Kamu Tak Nyata

Kamu Datang
Bangkitkan asa
Hidupkan rasa

Aku sempat tertegun
Terlupa dan hilang
Tersesat diantara harapan dan kenyataan

Aku sempat melayang
Meski kadang melayang denganmu
Membuatku takut
karna aku sesungguhnya tak mampu untuk terbang

Kadang aku bertanya
Bisakah kamu jadi nyata?
Bisakah aku tetap melayang
Dan akhirnya bisa terbang?
Hingga akhirnya burung menyadarkanku
Aku hanya akan dapat berjalan
Dan berlari denganmu

Aku hanya akan dapat berjalan
Dan berlari denganmu
Kamu hanya akan bisa terbang bersama sayapmu
Buatku kamu hanya ekspektasi yang gila
Kamu Tak Nyata